Afsel Perketat Keamanan Menjelang Piala Dunia 2010

Semakin dekatnya pelaksanaan Piala Dunia membuat otoritas keamanan Afrika Selatan meningkatkan kewaspadaan. Terlebih sudah ada ancaman teroris dan meningkatnya holiganisme.

Dengan tingkat kriminalitas yang tinggi, yaitu sekitar 50 kasus pembunuhan sehari, Afrika Selatan memiliki reputasi sebagai salah satu negara di dunia yang paling berbahaya.

Para penggemar bola pun diingatkan dengan turnamen terakhir di benua itu, yaitu pada Piala Afrika Januari lalu di Angola, yang dibayangi serangan mematikan di bus yang ditumpangi tim Togo oleh separatis.

Sekitar 40 kepala negara dan sejumlah tamu VIP akan menghadiri upacara pembukaan dan pertandingan pembukaan antara tuan rumah dan Meksiko di stadion berkapasitas 95.000 kursi. Bisa dipastikan, perhatian seluruh dunia akan tertuju ke sana. Polisi pun menyatakan siaga satu untuk pengamanan even empat tahunan tersebut.

Pasukan penjinak bom dan polisi berseragam maupun preman ditempatkan di sejumlah tempat, khususnya di sekitar Soccer City dan Cape Town, arena utama penyelenggaraan Piala Dunia.

Sementara itu pemerintah Belanda mengatakan mereka telah menerima laporan intelijen dari kemungkinan serangan. Tapi Johan Berger, seorang ahli keamanan di Afrika Selatan Institut Studi Keamanan, mengatakan ada kemungkinan perhelatan tersebut menjadi target.

"Penyelenggaraan Piala Dunia memiliki potensi menjadi target kelompok teroris. Tapi kita tidak punya bukti yang menunjukkan pertandingan akan menjadi sasaran," katanya.