"Tulisan Sahabat" via Sawali in Google Reader

Meneruskan Perjuangan Gus Dur

Saturday, January 02, 2010 Diposkan oleh SAWALI TUHUSETYA

EpitaphSungguh, bangsa ini benar-benar kehilangan sosok seorang pejuang sejati yang konsisten dalam memegang prinsip dan keyakinan hidup. Ya, ya, ya! Gus Dur memang tokoh fenomenal. Darah aristokrat yang disandangnya dengan sengaja ia jadikan sebagai “tumbal” untuk memperjuangkan ideologi pluralisme, demokrasi, dan toleransi. Ia bisa menjadi sosok yang “manjing-ajur-ajer” dan bisa diterima oleh semua kalangan. Ia tak canggung bergaul secara akrab dengan tokoh-tokoh dunia, tetapi sekaligus juga bisa demikian intim bergaul dengan kalangan yang paling sudra sekalipun.

Masih jelas dalam ingatan kita, betapa Gus Dur demikian gigih berjuang di tengah tekanan rezim Soeharto yang saat itu menjadi penguasa bergaya fasis dan tiran. Dengan pendekatan-pendekatannya yang humanis dan toleran, dia bisa melawati semuanya; tanpa harus membuat pihak yang memusuhinya merasa kalah atau dikalahkan. Tak heran jika dia pun berhasil terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar di Situbondo tahun 1984. Ia berhasil mematahkan lawannya yang mendapatkan dukungan penuh dari rezeim Orde Baru.

Kini, Gus Dur memang telah tiada. Menjadi tugas bangsa yang besar ini untuk melanjutkan perjuangannya. Selamat jalan, Gus!

0 komentar:

Post a Comment